MAKALAH IPS
PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PADA
ORDE BARU
DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK VI C. 71
NURHIKMAH 1247141039
SATRIANI 1247140143
NURHIDAYAH 1247140142
MILAWANTI 1247141040
MUH. EDWIN 1247141005
UPP PGSD PAREPARE
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AKEDEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji, puja
serta syukur kita panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, yang senantiasa memberikan
curahan kasih rahmat-Nya kepada hamba-Nya, yang benar-benar ingin mencari ridha
serta inayah-Nya. Tidak lupa rahmat serta keselamatan semoga tercurah limpah
kepada paduka alam, uswah kehidupan muslim serta penutup para Nabi dan Rasul
Allah, yakni Nabi Muhammad Saw. Akhirnya atas izin Allah SWT makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah ILMU PENGETAHUAN SOSIAL sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis.
Penulis memohon kepada dosen khusunya, umumnya para pembaca barang kali menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini baik dari segi bahasan maupun isinya harap maklum. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah ILMU PENGETAHUAN SOSIAL sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis.
Penulis memohon kepada dosen khusunya, umumnya para pembaca barang kali menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini baik dari segi bahasan maupun isinya harap maklum. Selain itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Pare-pare,NOVEMBER 2012
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB I
a.
Pendahuluan
Latar Belakang………………………………………………………………………………………..1
Rumusan Makalah………………………………………………………………………………….1
Tujuan…………………………………………………………………………………………………….1
Manfaat …………………………………………………………………………………………………2
BAB II
·
Perkembangan pembangunan pada masa ORBA………………………………….3
·
Jenis-jenis pembangunan pada ORBA…………………………………………………..4
·
Keberhasilan dan kegagalan ORBA………………………………………………………..9
BAB III
Penutup
·
Kesimpulan…………………………………………………………………………………………….12
·
Saran ……………………………………………………………………………………………………..12
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………….13
A.
Perkembangan pembangunan pada
masa orde baru
Trilogy Pembangunan terdiri dari
:
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Berdasarakan
GBHN itu pemerintah menetapkan rencana pembangunan. Pembangunan yang
direncanakan dengan baik dimulai sejak pemerintah Orde Baru. Program
pembangunan dituangkan ke dalam buku Repelita atau Rencana Pembangunan Lima
Tahun. Pelita II dilaksanakan dari tahun 1974/1975 sampai tahun 1978/1979.
Pelita dilaksanakan menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
B. HASIL PEMBANGUNAN PADA MASA ORDE BARU
1. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BIDANG
EKONOMI
Sejak Oktober 1966 pemerintah Orde Baru melakukan penataan kembali kehidupan bangsa di segala bidang, meletakkan dasar-dasar untuk kehidupan nasional yang konstitusional, demokratis dan berdasarkan hukum. Di bidang ekonomi, upaya perbaikan dimulai dengan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Program ini dilaksanakan dengan skala prio ritas:
(1)pengendalianinflasi,
(2)pencukupankebutuhan pangan,
(3) rehabilitasi prasarana ekonomi,
(4) peningkatan ekspor, dan
(5) pencukupan kebutuhan sandang
Pada permulaan orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Sejak Oktober 1966 pemerintah Orde Baru melakukan penataan kembali kehidupan bangsa di segala bidang, meletakkan dasar-dasar untuk kehidupan nasional yang konstitusional, demokratis dan berdasarkan hukum. Di bidang ekonomi, upaya perbaikan dimulai dengan program stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Program ini dilaksanakan dengan skala prio ritas:
(1)pengendalianinflasi,
(2)pencukupankebutuhan pangan,
(3) rehabilitasi prasarana ekonomi,
(4) peningkatan ekspor, dan
(5) pencukupan kebutuhan sandang
Pada permulaan orde baru, program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pembangunan dilaksanakan dalam 2
tahap. Yakni :
• jangka panjang : jangka panjang mebcakup periode 25 sampai 30 tahun
• jangka pendek. : jangka pendek mancakup periode 5 tahun yang terkenal dengan sebutan “pelita” ( Pembangunan Lima Tahun )
Pelita yang dimaksud adalah :
• Pelita I (1 April 69 – 31 Maret 74) : Menekankan pada pembangunan bidang pertanian.
• Pelita II (1 April 74– 31 Maret 79) : Tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.
• Pelita III (1 April 79 – 31 Maret 84) : Menekankan pada Trilogi Pembangunan.
• Pelita IV (1 April 84 – 31 Maret 89) : Menitik beratkan sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.
• Pelita V ( 1 April 89 – 31 Maret 94) : Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri.
• Pelita VI (1 April 94 31 Maret 1999) : Masih menitikberatkan pembangunan pada sektor bidang ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
• jangka panjang : jangka panjang mebcakup periode 25 sampai 30 tahun
• jangka pendek. : jangka pendek mancakup periode 5 tahun yang terkenal dengan sebutan “pelita” ( Pembangunan Lima Tahun )
Pelita yang dimaksud adalah :
• Pelita I (1 April 69 – 31 Maret 74) : Menekankan pada pembangunan bidang pertanian.
• Pelita II (1 April 74– 31 Maret 79) : Tersedianya pangan, sandang, perumahan, sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.
• Pelita III (1 April 79 – 31 Maret 84) : Menekankan pada Trilogi Pembangunan.
• Pelita IV (1 April 84 – 31 Maret 89) : Menitik beratkan sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin industri sendiri.
• Pelita V ( 1 April 89 – 31 Maret 94) : Menitikberatkan pada sektor pertanian dan industri.
• Pelita VI (1 April 94 31 Maret 1999) : Masih menitikberatkan pembangunan pada sektor bidang ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
B. Bidang Kesejahteraan Rakyat
dan Pendidikan
Pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata. Kebutuhan pokok rakyat telah tersedia secara meluas dengan harga yang mantap dan dalam jangkauan rakyat banyak. Dalam PJP I kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan yang sangat berarti. Pada awal PJP I, angka harapan hidup baru mencapai rata-rata 45,7 tahun dan telah meningkat menjadi 63,5 tahun pada tahun 1995/96. Dalam periode yang sama, angka kematian bayi telah menurun dari 145 menjadi 55 per seribu kelahiran hidup.
Pembangunan nasional tidak saja menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin meningkat dan makin merata. Kebutuhan pokok rakyat telah tersedia secara meluas dengan harga yang mantap dan dalam jangkauan rakyat banyak. Dalam PJP I kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia mengalami peningkatan yang sangat berarti. Pada awal PJP I, angka harapan hidup baru mencapai rata-rata 45,7 tahun dan telah meningkat menjadi 63,5 tahun pada tahun 1995/96. Dalam periode yang sama, angka kematian bayi telah menurun dari 145 menjadi 55 per seribu kelahiran hidup.
C. Bidang Agama
Agama mempunyai peran yang sangat penting terhadap pembentukan moral manusia Indonesia sebagai dasar membentuk manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu, dukungan prasarana dan sarana peribadatan yang memadai memang diperlukan dalam upaya menjalankan kehidupan ibadah yang tenteram dan damai. Sejak awal PJP I sampai dengan tahun 1995/96 telah dibangun mesjid, gereja Kristen Protestan, gereja Katolik, Pura, dan Wihara oleh berbagai kalangan baik pemerintah maupun masyarakat masing- masing sebanyak 600,3 ribu mesjid, 31 ribu gereja Protestan, 14 ribu gereja Katolik, 23,7 ribu Pura dan 4 ribu Wihara. Walaupun sekali waktu dapatg timbul ketegangan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa selama ini telah berhasil diciptakan suasana kehidupan antaragama yang rukun sehingga para pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenteram, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Agama mempunyai peran yang sangat penting terhadap pembentukan moral manusia Indonesia sebagai dasar membentuk manusia yang berkualitas. Oleh sebab itu, dukungan prasarana dan sarana peribadatan yang memadai memang diperlukan dalam upaya menjalankan kehidupan ibadah yang tenteram dan damai. Sejak awal PJP I sampai dengan tahun 1995/96 telah dibangun mesjid, gereja Kristen Protestan, gereja Katolik, Pura, dan Wihara oleh berbagai kalangan baik pemerintah maupun masyarakat masing- masing sebanyak 600,3 ribu mesjid, 31 ribu gereja Protestan, 14 ribu gereja Katolik, 23,7 ribu Pura dan 4 ribu Wihara. Walaupun sekali waktu dapatg timbul ketegangan, namun secara umum dapat dikatakan bahwa selama ini telah berhasil diciptakan suasana kehidupan antaragama yang rukun sehingga para pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenteram, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
D. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu dasar utama untuk meningkatkan produktivitas. Berbagai upaya peningkatan teknologi terutama di bidang pertanian dan kesehatan telah membuahkan hasil selama PJP I dan dua tahun pertama Repelita VI telah membuahkan hasil. Keberhasilan lain yang dapat dicatat adalah meningkatnya kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam industri manufaktur, mulai dari industri dengan teknologi sederhana sampai industri canggih seperti pesawat terbang.
E. Bidang Hukum
Hukum merupakan dasar untuk menegakkan nilai-nilai kemanusian. Berbagai perbaikan di bidang hukum telah dilakukan dan diarahkan menurut petunjuk UUD 1945. Dalam kaitan ini, antara lain telah ditetapkan Undang-undang tentang KUHAP, Undang-undang tentang Hak Cipta, Paten, dan Merek, kompilasi hukum Islam, dan lain-lain. Agar hukum dapat dijalankan berdasarkan peraturan- peraturan yang berlaku, telah pula dilakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat luas maupun kepada aparat pemerintah. Perbaikan aparatur hukum terus menerus dilakukan meskipun belum mencapai hasil yang optimal, dan belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan keadilan masyarakat.
Hukum merupakan dasar untuk menegakkan nilai-nilai kemanusian. Berbagai perbaikan di bidang hukum telah dilakukan dan diarahkan menurut petunjuk UUD 1945. Dalam kaitan ini, antara lain telah ditetapkan Undang-undang tentang KUHAP, Undang-undang tentang Hak Cipta, Paten, dan Merek, kompilasi hukum Islam, dan lain-lain. Agar hukum dapat dijalankan berdasarkan peraturan- peraturan yang berlaku, telah pula dilakukan penyuluhan hukum kepada masyarakat luas maupun kepada aparat pemerintah. Perbaikan aparatur hukum terus menerus dilakukan meskipun belum mencapai hasil yang optimal, dan belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan keadilan masyarakat.
F. Bidang Politik, Aparatur
Negara, Penerangan, Komunikasi dan Media Massa
Pembangunan politik selama PJP I dan dua tahun Repelita VI telah dapat mewujudkan tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik. Pembangunan politik juga telah mendorong terciptanya iklim keterbukaan yang bertanggung jawab serta makin mantapnya pelaksanaan demokrasi Pancasila. Hal ini terutama dengan telah adanya pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila serta telah diterimanya Pancasila sebagai satu-satunya azas berbangsa dan bernegara oleh seluruh organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan. Selain itu, perlu dicatat pula perampingan organisasi peserta pemilu dari 10 peserta pada pemilu tahun 1971 menjadi 3 peserta.
Pembangunan politik selama PJP I dan dua tahun Repelita VI telah dapat mewujudkan tingkat stabilitas nasional yang mantap dan dinamis sehingga memungkinkan pelaksanaan pembangunan nasional yang menghasilkan kesejahteraan rakyat yang makin baik. Pembangunan politik juga telah mendorong terciptanya iklim keterbukaan yang bertanggung jawab serta makin mantapnya pelaksanaan demokrasi Pancasila. Hal ini terutama dengan telah adanya pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila serta telah diterimanya Pancasila sebagai satu-satunya azas berbangsa dan bernegara oleh seluruh organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan. Selain itu, perlu dicatat pula perampingan organisasi peserta pemilu dari 10 peserta pada pemilu tahun 1971 menjadi 3 peserta.
G. Bidang Pertahanan Keamanan
Stabilitas keamanan di dalam negeri merupakan tulang punggung upaya pembangunan nasional. Dalam hal ini manunggalnya ABRI dengan rakyat dan mantapnya dwi fungsi ABRI merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan selama PJP I sampai pertengahan pelaksanaan Repelita VI sekarang ini.
Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan
dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
Stabilitas keamanan di dalam negeri merupakan tulang punggung upaya pembangunan nasional. Dalam hal ini manunggalnya ABRI dengan rakyat dan mantapnya dwi fungsi ABRI merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan selama PJP I sampai pertengahan pelaksanaan Repelita VI sekarang ini.
Pembangunan pertahanan keamanan terus dilakukan sesuai dengan Sishankamrata, dan
dengan terus memperkuat kemampuan ABRI dalam melaksanakan kedua fungsinya.
B. TUJUAN PEMBANGUNAN
ORDE BARU
Tujuan Orde baru adalah menciptakan kehidupan politik,
ekonomi dan kultural yang yang dijiwai oleh moral Pancasila khususnya sila
Ketuhanan Yang Maha Esa.
a. Tujuan Orde baru adalah menciptakan kehidupan politik,
ekonomi dan kultural yang yang dijiwai oleh moral Pancasila khususnya sila
Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Orde Baru menginginkan tata susunan yang lebih stabil
berdasarkan lembaga-lembaga (institusional. Misalnya : MPRS, DPR, Kabinet) dan
yang kurang dipengaruhi oleh oknum-oknum yang dapat menimbulkan kultus
individu; akan tetapi Orba tidak menolak pimpinan yang kuat dan pemerintahan
yang kuat, malahan menghendaki ciri-ciri yang demikian dalam masa pembangunan.
c. Orde Baru menghendaki pengutamaan konsolidasi ekonomi dan
sosial dalam negeri.
d. Orde Baru adalah suatu proses peralihan dari Orde lama ke
suatu susunan baru.
e. Orde Baru harus didukung oleh tokoh pimpinan yang berjiwa
Orde baru yang menduduki tempat-tempat yang strategis.
C.
Kegagalan dan
keberhasilan orde baru
Kegagalan ORBA
Sejarah yang membuktikan gagalnya pembangunan pada era orde
baru lebih mengarah pada persoalan kebijakan moneter, dalam hal ini kebijakan
perbankan yang tidak di ikuti oleh sistem pengawasan yang ketat. Namun ada
pendapat lain yang mengatakan bahwa hancurnya perekonomian ini lebih disebabkan
oleh fundamental ekonomi yang lemah dan struktur ekonomi Indonesia yang masih
bebasis sempit, namun kedudukan sistem kelembagaan keuangan dan manajemen
moneter telah ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi daripada
terdakwa-terdakwa lainnya.
Keberhasilan
ORBA
terwujudnya kebutuhan sandan dan pangan yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia, hal ini ditunjukkan oleh keberhasilan program
pengembangan di sector pertanian yang nilai produksinya melonjak
sangat cepat, ini juga didukung oleh adanya fasilitas berupa tanah yang luas,
traktor, irigrasi dan pupuk.
-Dalam sistem pemerintahan di zaman orde baru, PKI beserta
ormas-ormasnyadapat dibasmi.
-Meluruskan dan melaksanakan prinsip politik luar negeri
Indonesia yang bebas-aktif sesuai dengan TAP MPRS No. XI/MPRS/1966Berhasil
meneruskan perjuangan untuk menolak imperialisme dan kolonialisme dalam
berbagai bentuk.Penguatan sector militer yang dilakukan dengan memperbaiki
kinerja angkatandarat dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena
Soeharto dulunya adalah mantan Jendral
-System perekonomian liberal mendapat dukungan penuh dari
kalangan internasional untuk bekerja sama dan menanamkan sebagian modal untuk
dikembangkan oleh badan usaha Indonesia, contohnya investasi Jepang
-Fusi terhadap partai politik berdasarkan UU No. 3 tahun
1975 dan menghasilkan kelompok Demo
krasi Pembangunan, Kelompok persatuan Pembangunan dan
Kelompok Golongan Karya.
-Indonesia kembali
masuk ke PBB yang didukung oleh banyak pihak yangdimaksudkan agar Indonesia
dapat mengembalikan posisi pergaulan Indonesia pada dunia internasional
serta Indonesia dapat mendapat bantuan jika mengalamisesuatu yang mendesak.
-Indonesia menghentikan kontrofersi dengan
Malaysia-Indonesia masuk anggota ASEAN yang memiliki titik tolak pemikiran
adanyakesamaan kepentingan dan masalah yang dihadapi serta meningkatkan
solidaritasdan kerja sama dalam berbagai bidang, terumatam bidang ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar